Menurut Philip Kotler, Produk merupakan segala sesuatu yang
dapat ditawarkan untuk mendapatkan suatu perhatian, pembelian, pemakaian, dan
dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan seseorang. Baik dalam bentuk
fisik maupun jasa.
Jadi, Produk bisa diartikan pula sebagai suatu bentuk yang
nyata maupun tidak nyata, termaksud di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas
dan merk dengan jasa dan citra produk.
Citra produk disini maksudnya adalah, menanamkan mindset atau
memberi kesan yang baik kepada masyarakat.
Namun Menurut
Tjiptono secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas
“sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi
dan kapasitas organisasi serta daya beli.
Jika kita ingin membuat suatu prodak
Jangan menjual apa yang bisa kita buat. Namun Buatlah apa
yang bisa kita jual
Lima tingkatan Produk menurut Kotler :
- Benefit, manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen.
- Basic Produc, dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra
- Expected product, atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk
- Augmented product, suatu prodak pendukung untuk menambah ketertarikan atau minat pembeli pada prodak inti.
- Potential product, semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.
Klasifikasi produk
1.
Berdasarkan Wujud
- Barang, sesuatu yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
- Jasa, merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Atau suatu tindakan, kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan sesuatu yang tidak berwujud.
2.
Berdasarkan aspek daya tahan suatu produk
- Barang tidak tahan lama (nondurable goods), barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya.
- Barang tahan lama (durable goods), barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.
3.
Berdasarkan tujuan konsumsi
- Barang
konsumsi (consumer’s goods) yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui
pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut.
Contoh, air kelapa - Barang industri (industrial’s goods), suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali. Contohnya seperti memproduksi kain wol yang kemudian setelah di pasarkan di buat menjadi pakain, syal atau semacamnya
Berbicara
mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah kualitas produk
Menurut
American Society for Quality Control, kualitas adalah keseluruhan ciri dan
karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat.
Contohnya seperti Hand phone, kebutuhan
utamanya adalah mempermudah jalinan komunikasi, namun adakalanya seseorang
melihat ketertarikan hand phone dari model, gaya, dan kegunaan seperti kamera,
permainan dll. Yang sebenarnya itu bukan kebutuhan utama dari tujuan awal.
Kualitas
produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai
nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Seperti Produk
Indosat dengan Esia, Produk Indosat terkenal dikalangan anak remaja dengan
menawarkan biaya SMS yang murah. Namun ESIA dengan cepat menyebar kepada kaum
remaja dengan menawarkan biaya telepon dan sms yang begitu murah, walaupun
kualitas tidak begitu baik dibandingkan Indosat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar